Kamis, November 14, 2024

Gejala dan Karakteristik Perilaku Kleptomania

Perbuatan mencuri tak hanya karena desakan kebutuhan yang tak mampu terpenuhi secara ekonomi.

Tapi, ada pula kecenderungan karena masalah gangguan mental kleptomania.

Merujuk Mayo Clinic, kleptomania ketakmampuan seseorang menahan dorongan untuk mencuri barang yang biasanya tidak terlalu dibutuhkan dan bernilai kecil.

Kleptomania tergolong gangguan psikologis yang langka ditandai masalah kontrol diri atau perilaku.

1.

Ketakmampuan untuk menahan dorongan kuat dalam diri untuk mencuri barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

2.

Merasakan peningkatan adrenalin, kecemasan, atau gairah yang melonjak ketika melakukan pencurian.

3.

Merasakan kesenangan atau kepuasan saat mencuri.

4.

Merasa bersalah, menyesal, membenci diri sendiri, malu atau takut ditangkap setelah melakukan pencurian.

5.

Tidak bisa menahan kembalinya dorongan untuk melakukan pengulangan kleptomania.

1.

Kleptomania tidak mencuri untuk keuntungan pribadi, balas dendam atau jahil.

Tindakan mencuri hanya karena dorongan yang begitu kuat sehingga tidak bisa menahan.

2.

Tindakan kleptomania biasaya terjadi secara spontan, tanpa perencanaan dan tak ada bantuan atau kerja sama dari orang lain.

3.

Kebanyakan orang yang kleptomania mencuri dari tempat umum, seperti toko dan supermarket.

Beberapa mungkin mencuri dari teman atau kenalan, seperti di acara pesta.

4.

Barang curian tidak memiliki nilai, orang yang kleptomania mampu membeli.

5.

Barang yang dicuri biasanya disimpan atau tak pernah digunakan.

Barang-barang itu juga disumbangkan, diberikan kepada keluarga atau teman.

Secara diam-diam juga orang kleptomania akan mengembalikan ke tempat di mana barang itu dicuri.

6.

Dorongan untuk melakukan pencurian mungkin datang dan pergi dengan intensitas yang lebih besar atau kecil.

Merujuk Cleveland Clinic, tidak ada cara mutlak untuk menangani kleptomania.

Namun, terdapat beberapa penelitian menemukan metode untuk mengurangi tindakan kleptomania, salah satunya psikoterapi.

Psikoterapi juga terapi kesehatan mental atau perilaku.

Biasanya membantu seseorang memahami perilaku tertentu mengembangkan cara untuk mengubah atau menghindari tindakan itu.

Psikoterapi untuk kleptomania bisa diterapkan dalam banyak bentuk, seperti terapi perilaku kognitif (CBT) , terapi kelompok, hipnosis.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *