Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,28 persen pada perdagangan kemarin, Kamis, 25 Agustus 2022 di level 7.174,20.
Pagi ini, pergerakannya diperkirakan terkonsolidasi, namun berpotensi menguat di awal perdagangan.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, M.
Alfatih, mengatakan indeks kemarin sejatinya sempat bergerak naik pada akhir waktu mengancik penutupan perdagangan.
“Menjelang penutupan sempat menguat.
Indeks masih dalam pola konsolidasi kisaran 7.125-7.225.
Kemungkinan pagi ini menguat dulu menguji 7.225,” kata dia melalui keterangan tertulis, Jumat, 26 Agustus 2022.
Di tengah potensi penguatan IHSG, Alfatih menyoroti pergerakan sejumlah saham.
Saham Bumi Resources Minerals atau BRMS–emiten grup Bakrie–kemarin ditutup di level 256 dan cenderung naik.
“Harga kemarin menguat dengan volume kuat, breaks terhadap pola triangle Juni-Agustus 2022.
Pola ini beri target ke 272-282.
Sebelumnya ada minor resistance di 260-263.
Setiap koreksi menjadi peluang pembelian dengan batas risiko di 246,” kata dia.
Selain itu, Adaro atau ADRO yang kemarin di level 3.410, kata dia, masih perlu dicermati.
Ini karena harga kemarin mengalami tekanan intra-day.
“Kemungkinan koreksi dulu ke dalam pola upchannel.
Selama bertahan di 3.350-3.270 lalu muncul momentum menguat, maka trend naik dapat berlanjut.
Target 3.430-3.460.
Lalu 3.560,” ujar dia.
BUMI atau Bumi Resources–perusahaan induk pertambangan yang juga milik Bakrie–kemarin juga ditutup di level 174.
Harga kemarin itu naik dengan dengan kencang dan volume kuat sehingga kemungkinan harga akan melanjutkan kenaikan ke area fibo 200-230.
Berikutnya 260 dengan batas risiko 164.
Adapun FILM kemarin bertengger di harga 2.970.
Menurut Alfatih, emiten ini masih melanjutkan kenaikan dengan volume cukup kuat.
Potensi kenaikan ke 3.020-3.100.
Lalu 3.200-3.400 dengan batas risiko 2.940.
Terakhir adalah saham PGAS yang kemarin ditutup di harga 1.825.
Harga kemarin, kata Alfatih, menjadi yang tertinggi dari penutupan sejak Februari 2021 dengan volume kuat.
Masih berpeluang menguat selama tidak terkoreksi di bawah 1.800.
Target setelah 1.855-1.875 ada di 1.950.
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia.
Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham.
Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.