Nilai tukar rupiah dibuka melemah pada perdagangan Jumat, 19 Agustus 2022,) yakni di level 14.869 per dolar AS.
Kondisi ini terjadi karena berlanjutnya sentimen dari The Fed–bank sentral Amerika Serikat.
Mengutip Bisnis.com atas data Bloomberg pukul 09.10 WIB, Jumat 19 Agustus 2022, rupiah dibuka melemah 32,5 poin atau 0,22 persen ke Rp14,869 per dolar AS.
Sedangkan, indeks dolar AS menguat 0,17 persen atau naik 0,18 poin ke 107.664.
Bersama dengan rupiah, won Korea Selatan juga turut melemah 0,50 persen, yen Jepang melemah 0,15 persen, yuan Cina melemah 0,33 persen, rupee India melemah 0,29 persen, baht Thailand melemah 0,29 persen, peso Filipina melemah 0,19 persen, ringgit Malaysia melemah 0,09 persen, dolar Taiwan melemah 0,08 persen dan dolar Hong Kong melemah 0,01 persen.
Sementara itu mata uang Asia yang menguat terhadap dolar AS pada pembukaan perdagangan hari ini hanya dolar Singapura yang menguat 0,2 persen.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra menyebut rupiah hari ini masih berpeluang lemah dengan adanya sentimen dari The Fed.
Hal ini lantaran petinggi The Fed melontarkan komentar terkait dukungan mereka terhadap kenaikan suku bunga acuan AS.
“James Bullard, Presiden Bank Sentral AS area St Louis mendorong kenaikan suku bunga terus dilakukan tahun ini karena inflasi AS masih tinggi,” ujar Ariston kepada Bisnis pada Jumat.
Menurut Ariston, pasar keuangan juga mewaspadai perkembangan inflasi di Indonesia yang diproyeksikan meningkat.
Namun, Ariston menyebut selama pemerintah dan Bank Indonesia (BI) masih mampu mengendalikan inflasi pada kisaran target, rupiah tidak akan terkena dampak negatif.
Ariston memproyeksikan rupiah akan melemah ke level Rp14.900 dengan support pada kisaran level Rp14.800 pada pembukaan perdagangan hari ini.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.