Dinas Pertukaran Akademis Jerman atau Deutscher Akademischer Austauschdienst (DAAD) menghelat kompetisi Falling Walls Lab (FWL).
Falling Walls Lab adalah forum internasional untuk para inovator dari berbagai disiplin ilmu yang bertujuan mempromosikan ide yang cemerlang dan menghubungkan ilmuwan serta praktisi dari berbagai bidang di tingkat global.
Acara tingkat dunia tahunan itu diikuti oleh sekitar 60 negara.
Tahun ini, Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) ditunjuk sebagai tuan rumah final FWL Indonesia 2022.
Kegiatan ini terbuka bagi mahasiswa S1 sampai postdoc, dari dosen sampai pengusaha, bahkan masyarakat umum yang memiliki gagasan kreatif, inovatif, memberi solusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan permasalahan global yang dihadapi bersama.
Sebanyak 16 finalis FWL Indonesia hadir di Kampus UPJ pada 1 September 2022.
Para finalis menyampaikan solusi inovatif dari berbagai masalah nasional dan global.
Mereka harus mengemasnya secara singkat dalam waktu 3 menit dan disampaikan dalam bahasa Inggris.
“Pemenang FWL Indonesia 2022 akan menjadi wakil Indonesia di kancah internasional di Berlin,” ujar Rektor UPJ, Leenawaty Limantara, dalam keterangan tertulisnya pada Kamis, 1 September 2022.
Kegiatan itu dibuka oleh direktur DAAD regional office Jakarta Guido Schnieders, Kepala Bidang Budaya dan Press Kedutaan Jerman Christoph Fisher, dan Rektor UPJ Leenawaty Limantara.
“Dengan pemukulan gong menjadi tanda dimulainya kompetisi bergengsi ini.
Kegiatan yang sama dilakukan di 75 penyelenggara pada 60 negara setiap tahunnya,” ujar Rektor UPJ.
Perwakilan masing-masing negara nantinya akan berjuang di Berlin pada November mendatang.
Berbagai topik mulai dari bidang sosial, pertanian, kesehatan, hingga energi terbarukan menjadi perhatian para finalis FWL Indonesia tahun ini.
Schnieders yang merupakan pimpinan juri Falling Walls Lab Indonesia 2022 harus bekerja keras menentukan pemenang dari Falling Walls Lab Indonesia 2022.
Pemenang akan mewakili Indonesia di ajang Falling Walls Lab Finalle di Berlin pada 7 November mendatang.
Schneiders berpesan kepada mahasiswa agar berani merealisasikan ide dan inovasi yang berguna bagi masyarakat.
“Ide hanya akan menjadi sebuah ide jika kita tidak berani mengungkapkan dan mewujudkannya,” ujarnya.
Dia mengatakan jika berani mengutarakan ide, diharapkan akan membuka berbagai peluang kolaborasi untuk mewujudkan gagasan tersebut.
“Mengingat kompetisi Falling Walls Lab Indonesia adalah kompetisi tahunan, dengan senang hati kami mengundang teman-teman semua yang memiliki ide inovatif untuk mengikuti kompetisi Falling Walls Lab Indonesia tahun depan,” ujarnya.
Dewi, Mahasiswa Unair Jadi Ajudan Ridwan Kamil: Agenda Padat Hingga Atur Waktu Belajar